DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan Bantahan PARA PEMBANTAH untuk seluruhnya;

1. Menyatakan PARA PEMBANTAH adalah PARA PEMBANTAH yang sah, baik dan benar;

1. Menunda Pelaksanaan Aanmaning dan Eksekusi terhadap Putusan Peninjauan Kembali No. 194 PK/Pdt/2017, tanggal 26 Juli 2017 jo Putusan Mahkamah Agung RI No.1844 K/Pdt/2014, tanggal 16 Desember 2014 jo Putusan Pengadilan Tinggi Makasar No.278/Pdt/2013/PT.MKS, tanggal 19 Februari 2014 jo Putusan Pengadilan Negeri Bulukumba No.27/Pdt.G/2012/PN.Blk, tanggal 30 Juli 2013, sampai adanya putusan pengadilan ini yang mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap :

1. Putusan Pidana atas perbuatan perbuatan Memalsukan, Memasukkan Keterangan Dalam Akta Otentik dan Menggunakan Akta Palsu terhadap Akta Jual Beli Nomor : 471/UB/1981 tanggal 21 Oktober 1981 dan Akta Jual Beli Nomor : 429/XII/UB/1982 tanggal 16 Desember 1982;

1. Perlawanan di Pengadilan Negeri Bulukumba, yang diajukan Sdri. FIRA MARLINDA, S.Si, yaitu Ahli Waris Almarhum Drs. Dahlan Muhammad Gau yang tidak pernah ditarik sebagai pihak dalam gugatan yang diajukan TERBANTAH;

1. Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Bulukumba, yang diajukan Ahli Waris Almarhum Drs. Dahlan Muhammad Gau terhadap TERBANTAH atas perbuatan menggunakan akta cacat hukum terhadap Akta Jual Beli Nomor : 471/UB/1981 tanggal 21 Oktober 1981 dan Akta Jual Beli Nomor : 429/XII/UB/1982 tanggal 16 Desember 1982;

1. Adanya pembatalan Sertifikat Hak Milik No.114/Caile seluas 7.064 m2 atas nama Drs. Dahlan Muhammad Gau berdasarkan putusan Peradilan Tata Usaha Negara yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

1. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi, maupun peninjauan kembali (Uitvoerbaar bij voorraad);

1. Menghukum TERBANTAH dan TURUT TERBANTAH untuk tunduk dan patuh atas putusan ini;

1. Menghukum TERBANTAH untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam sengketa ini;

Dan/Atau :

Apabila Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Bulukumba berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).